Saya beberapa kali berkata pada tim Kampus Fiksi bahwa tantangan terbesar kita ke depan ialah “istiqamah” alias konsistensi. Seberapa kita bisa istiqamah, maka begitulah Kampus Fiksi akan menorehkan sejarahnya.
Kampus Fiksi selama ini mengusung empat bentuk, KF Reguler, KF Roadshow, KF Spesial, dan KF Emas. Ribuan alumni sudah dilahirkan. Untuk menyatukan semuanya, dalam rangka ultah Kampus Fiksi kedua di akhir April 2015, saya menggelar lomba menulis cerpen ini. Cerpen-cerpen akan saya seleksi sendiri, kemudian akan diterbitkan dalam satu buku kumcer Kampus Fiksi. Direncanakan terbit 15 April 2015, dan akan di-launching secara khusus di Gedung Kampus Fiksi Yogyakarta bertepatan dengan Ultah Kampus Fiksi ke-2.
Well, kalian para alumni Kampus Fiksi yang minat ikutan bersaing, silakan pantengin ketentuan-ketentuan berikut:
1. Tema cerpen ini adalah “Pesona Lokalitas Indonesia dan Inspirasinya bagi Kita”.So, pastikan cerpenmu “memuat setting lokalitas dan nilai inspiratifnya”.
2. Lomba ini hanya berlaku untuk para alumni Kampus Fiksi (Reguler, Roadshow, Special, dan Emas) dengan memberikan keterangan singkat tanggal dan di mana pernah ikut event Kampus Fiksi di halaman awal cerpenmu sebelum judul cerpen.
3. Ketik cerpen dengan margin 4-3-4-3 font Times New Romans 12 pts. Tebal cerpen maksimal 8 halaman dalam ketikan 1,5 spasi (sudah termasuk biodata).
4. Cerpen yang dikirimkan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, tidak sedang disertakan dalam lomba apa pun, dan original karyamu. Segala pelanggaran terhadap hal ini akan didiskualifikasi.
6. Di bagian akhir cerpenmu, sertakan biodata singkat dalam bentuk narasi, lengkapi dengan nama asli, alamat, dan nomer handphone.
7. Mention akun @KampusFiksi @divapress01 @edi_akhiles jika sudah mengirimkan cerpenmu dengan teks caption: “Cerpen lomba ultah KF ke-2 udah kukirim. Kak, selfie yuk”.
8. Peserta tidak dibatasi usia. Satu peserta hanya boleh mengirimkan satu cerpen. So, pastikan cerpenmu adalah cerpen terbaikmu. Sebab cerpenmu akan bersaing dengan ribuan cerpen lainnya.
9. Lomba ini dibuka mulai tanggal 13 November 2014 dan ditutup tanggal 14 Pebruari 2015 pukul 23.59. Tips: jangan jadi DL-er jika ingin kompetitif.
10. Saya akan memilih 10-25 cerpen terbaik untuk diloloskan dan diterbitkan dalam satu buku. Jika ternyata tidak banyak yang memuaskan hati saya, maka akan saya putuskan kemudian.
11. Segmen cerpen bebas (boleh teen atau young adult atau dewasa). Genre cerpen juga bebas. Bebas pula cerpenmu bergaya ngepop atau nyastra. Juga bebas memilih karakter religi atau umum.
12. Semua peserta yang lolos dalam antologi cerpen ultah KF ke-2 itu akan mendapatkan hadiah berupa: 2 buku antologi tersebut, sertifikat, kaos KF, bag KF, dan paket buku gratis sebanyak @100 eksemplar. Khusus untuk cerpen terbaik yang akan dijadikan judul antologi ini akan ditambahi uang saku sebesar Rp. 2.000.000. Saya akan menyertakan satu cerpen saya sendiri ke dalam antologi itu bersama cerpen-cerpen terpilih.
13. Semua peserta yang mengirimkan cerpen ke lomba ini otomatis dianggap bersetuju terhadap semua ketentuan ini.
14. Acara launching party antologi tersebut akan diumumkan kemudian.
15. Pengumuman cerpen-cerpen terpilih akan dilakukan selambatnya 10 Maret 2015.
16. Saya doakan, semua peserta yang mengikuti lomba ini jika belum memiliki bahu untuk disandari, segera dikirimkan jodohnya, jika sudah memiliki pasangan tapi belum juga dinikahi, segera dimudahkan ke pelaminan, dan jika sudah menikah, segera memiliki keturunan yang tsakep. Oke, doa ini tanda saya care banget lho sama kalian.
17. Event ini, seperti biasanya seluruh event Kampus Fiksi, free, termasuk doa tadi. Hari gini kok ikutan lomba kreatif dengan bermodus jualan atau bayar-bayar itu, apa coba? Huh…
Beberapa poin yang saya jadikan dasar penilaian:
1. Saya tak pernah percaya genre A lebih mulia daripada genre B, cerpen nyastra lebihcaem daripada cerpen ngepop. Buat saya, sudut pandang alias perspektif menjadi kekuatan dasar ide sebuah karya. Maka berhati-hatilah dalam memilih idemu.
2. Logika cerita.
3. “Kerapian tulisan” dalam hal teknis, misal tanda baca. Juga kekayaan diksi yang proporsional, detail setting lokalnya, dan pesan moralnya (inspirasinya).